Teknologi
Efektive Mikroorganisme ( EM4) adalah teknologi budidaya pertanian
untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanaman dengan menggunakan
mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. EM4 mengandung
lactobacillus, bakteri fotosintetik,
streptomycetes, actinomycetes, ragi / yest dan jamur pengurai selullose untuk mempermentasikan bahan
organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar tanaman.
Teknologi
EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Tervo Higa dari
Universitas Ryulyus Jepang dan telah diterapkan secara luas di negara Jepang,
Amerika Serikat, Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Thailand, Philipina, Malaysia,
India, Pakistan, Selandia Baru dan
Australia.
Bokashi
Bokashi adalah hasil
fermentasi bahan organik ( jerami, sampah organik, pupuk kandang dll ) dengan
teknologi EM4 dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk
menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokashi dapat dibuat pula dalam
beberapa hari serta bisa langsung digunakan sebagai pupuk.
Mamnfaat
Bokashi sebagai sumber pupuk organik
yang siap pakai dalam waktu singkat, meningkatkan kesuburan dan produksi
tanaman, padi, palawija, sayuran, bunga dan buah-buahan sangat banyak
memerlukan pupuk organik, sehingga bokashi
dapat merupakan kunci keberhasilan produksi pertanian dengan biaya murah.
Bahan Bokashi
Bahan
bokashi sangat banyak terdapat
disekitar lahan pertanian misalnya : jerami, pupuk kandang, sekam, sebuk
gergaji dan lain-lain.
Landasan Teori
Setiap
bahan organik yang difermentasikan oleh mikroorganisme ( EM4 ) dalam
kondisi semi anaerobik pada suhu 40 – 50O C. Hasil fermentasi baham
organik berupa senyawa organik sangat mudah diserap oleh akar tanaman.
Cara Pembuatan Pupuk Kandang
Bahan :
Sekam 20 Kg,
pupuk kandang 300 Kg, dedak 10 Kg, tetes 100 ml, EM4 200 ml dan air
secukupnya.
Langkah kerja :
1.
Larutkan EM4 dan tetes ke dalam air
2.
Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur rata
3.
Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam
adonan secara merata sampai kandungan air 30 – 40 %. Bila campuran ( adonan )
di kepal air tidak keluar dan bila kepalan di lepas adonan akan mekar.
4.
Adonan digundukan setinggi 20 – 30 cm kenmudian ditutupi dengan karung goni.
5.
Pertahankan suhu adonan dengan dibolak-balik, kemudian
ditutup lahi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan Bokashi menjadi rusak, pengecekan suhu
dilakukan setiap lima jam sekali.
6.
Setelah 4 – 7 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan untuk pupuk.
Penggunaan
Dalam
menggunakan Bokashi dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1.
3 – 5 ton / Ha disebar merata di atas permukaan tanah.
Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih.
2.
Cangkul / bajak tanah untuk mencampur Bokashi ke dalam tanah. Pada tanah
sawah pemberian Bokashi satu minggu
sebelum penanaman bibit.
3.
Untuk tanaman buah-buahan Bokashi disebar merata di permukaan tanah atau daerah perakaran
tanaman dan disiramkan 3 – 10 cc EM4 / liter setiap minggu.
Demikian artikel mengenai Bokashi, semoga bermanfaat setelah membaca artikel Bokashi ini. Terimakasih telah mebaca artikel Bokashi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar