Senin, 31 Oktober 2016

Budidaya Kambing



Budidaya Kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau  tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi ( daging, susu, kotoran, kulit ) dari Budidaya kambing relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan menjadi semi intensif atau intensif.
Pertambahan bobot badan badan dapat mencapai 50 – 150 gr/hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam Budidaya kambing yaitu bibit, pakan dan tatalaksana pemeliharaan. Apabila salah satu faktor tersebut tidak dapat terpenuhi, maka keberhasilan usaha Budidaya Kambing tidak akan berjalan dan berhasil dengan baik sesuai dengan harapan sebelumnya.

Bibit
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan usaha apakan ditujukan untuk menghasilkan daging atau untuk menghasilkan susu. Misalnya kambing kacang untuk mproduksi daging dan kambing etawa untukm produksi susu.
Secara umum ciri-ciri kambing yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat serta mempunyai daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. Adapun ciri-ciri bibit yang baik untuk calon pejantan adalah :
1.        Tinggi besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi
2.        Dada lebar, tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus
3.        Gagah dan aktif
4.        Memiliki libido ( nafsu kawin ) yang tinggi
5.        Kaki lurus dan kuat
6.        Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.

Pakan
Jenis dan pemberian pakan disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh.
Pada dasarnya ada dua macam pakan yang dapat diberikan pada Budidaya Kambing yaitu pakan hijauan ( rumput ) dan pakan tambahan ( berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kepala, vitamin dan mineral ).
Cara Pemberian Pakan :
Diberikan dua kali sehari ( pagi dan sore ). Berat rumput 10 % dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 – 2,5 liter/ekor/hari, garam beryodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu tambahan pakan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 – 1 kg/ekor/hari.


Tata Laksana Pemeliharaan

A.      Kandang
Harus segar ( memiliki ventilasi baik ), cukup cahaya matahari yang bisa masuk ke dalam kandang, selalu bersih dan minimal berjarak 5  meter dari rumah atau pemukiman penduduk.
B.       Pengelolaan Produksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal tiga kali dalam dua tahun. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah : 
1.      Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan atau saat bobot badan mencapai 55 – 60 kg.
2.      Lama birahi 24 – 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 – 21 hari.
3.      Rasio jantan dan betina 1 : 10
4.      Masa bunting 144 – 156 hari
C.       Pengendalian Penyakit
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, pakan yang cukup gizi dan vaksinasi. Penyakit yang sering menyerang kambing adalah cacingan, kudis ( Scabies ), kembung perut        ( Bloat ), paru-paru ( peneumonia ) dan koksidiosis.

            Demikian artikel mengenai Budidaya Kambing yang telah saya terbitkan. Semoga artikel Budidaya Kambing ini dapat bermanfaat bagi anda. Terimakasih sudah membaca artikel Budidaya Kambing..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar